Timnas sepak bola Selandia Baru membatalkan pertandingan persahabatan melawan Qatar di babak pertama setelah menuduh pemain Qatar membuat komentar rasis kepada bek Michael Boxall.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan pada Selasa (20-Juni-2023), media Football New Zealand mengatakan timnas Selandia Baru menolak untuk memainkan babak kedua di Austria pada hari Senin, setelah wasit menolak untuk mengambil tindakan atas tindakan rasisme tersebut.
Insiden itu terjadi saat Selandia Baru memimpin 1-0 di Ritzing.
Qatar mendapat hadiah tendangan bebas ketika tim Selandia Baru menuduh Yousuf Abdurisag membuat komentar rasis kepada Boxall, yang merupakan keturunan Samoa.
Setelah huru-hara antar tim pada menit ke-40, kapten Selandia Baru Joe Bell mengeluh kepada wasit Manuel Schuttengruber, yang menggelengkan kepalanya, menandakan dia tidak akan mengambil tindakan terhadap Abdurisag.
Asosiasi Pesepakbola Profesional Selandia Baru (NZPFA) menyatakan mendukung keputusan para pemain.
“Kami telah menghubungi tim dan akan bekerja dengan NZ Football untuk mendukung para pemain [yang menjadi korban rasis] dengan cara apa pun,” kata NZPFA. “Tidak ada ruang untuk rasisme dalam olahraga kami.”
CEO Sepak Bola Selandia Baru Andrew Pragnell juga menyatakan dukungan untuk para pemainnya.
“Kami tidak pernah ingin melihat pertandingan terbengkalai, tetapi beberapa masalah lebih besar dari sepak bola dan penting [bagi kami] untuk mengambil sikap,” katanya dalam sebuah pernyataan.
“Adu mulut”
Pelatih Qatar yang baru diangkat, Carlos Queiroz mengatakan bahwa kapten Selandia Baru memberi tahu mereka tentang keputusan timnya untuk tidak kembali melanjutkan pertandingan.
“Faktanya adalah sebagai berikut. Rupanya, dua pemain di lapangan sudah beradu mulut,” kata Queiroz. “Para pemain Selandia Baru memutuskan untuk mendukung rekan setim mereka sama seperti tim kami memutuskan untuk mendukung pemain kami.”
“Mereka memutuskan untuk meninggalkan permainan. Wasit tidak mendengar apapun, pelatih tidak mendengar apapun; itu hanya pertengkaran antara dua pemain. Saya pikir ini adalah sesuatu yang baru dalam sepak bola dan situasi yang tidak dapat dipahami oleh siapa pun. Biarkan otoritas sepak bola membuat keputusan tentang apa yang terjadi di sini,” katanya kepada saluran TV Al Kass.
“Saya pikir para pemain akan berada di bawah pengawasan FIFA, tetapi saya bertanya kepada pelatih dan wasit dan tidak ada yang mendengar apa-apa.”
Asosiasi Sepak Bola Qatar (QFA) mengatakan di Twitter bahwa Selandia Baru telah mengundurkan diri dari pertandingan persahabatan, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Rasisme dalam pertandingan persahabatan Irlandia-Kuwait
Insiden itu adalah salah satu dari dua insiden di Austria pada hari Senin, saat asosiasi sepak bola Irlandia mengatakan bahwa timnas U-21 Irlandia membatalkan pertandingan melawan timnas Kuwait setelah salah satu pemain Kuwait menggunakan kata-kata rasis terhadap pemain pengganti Irlandia.
Asosiasi sepak bola Irlandia (FAI) mengatakan bahwa pemain timnas internasional U-21 itu dibiarkan setelah “pernyataan rasis” oleh pemain Kuwait itu.
Asosiasi Sepak Bola Kuwait membantah klaim FAI dalam sebuah pernyataan di media sosial, dengan mengatakan “dengan tegas menolak tuduhan semacam itu”.
Rasisme telah mendominasi berita utama sepak bola dalam beberapa bulan terakhir.
Presiden FIFA Gianni Infantino mengumumkan telah membuat komite anti-rasisme yang dipimpin oleh penyerang Real Madrid Vinicius Jr, yang telah menjadi korban pelecehan rasisme di LaLiga Spanyol.
Penyerang Brasil itu dilecehkan secara rasial oleh para penggemar ketika Madrid melawan Valencia pada bulan Mei, insiden ke-10 yang melibatkan pemain berusia 22 tahun yang dilaporkan LaLiga ke jaksa musim ini.
Daftar Bandar Judi Slot Online Terpercaya
TRIOSLOT | MATIC4D | JOKERKITA
