Seorang penggemar Crystal Palace telah menerima larangan tiga tahun dari sepak bola karena melakukan pelecehan rasial terhadap penyerang Tottenham dan Korea Selatan, Son Heung-min.

Robert Garland mengaku bersalah atas pelecehan rasial pada bulan Agustus setelah berteriak dan memberi isyarat kepada Son di Selhurst Park pada bulan Mei.
Dia awalnya dijatuhi hukuman 60 jam kerja tanpa bayaran dan didenda £1,384.
Namun, Spurs dan Kepolisian Metropolitan mengajukan banding ke Unit Kepolisian Sepak Bola Inggris atas hukuman tersebut.
“Kepolisian Metropolitan, [yang] didukung oleh kami, mendekati Unit Kepolisian Sepak Bola Inggris untuk mengajukan banding atas hukuman tersebut dan, sebagai hasil langsung, pengadilan mengeluarkan perintah larangan menonton semua sepak bola selama tiga tahun,” kata Tottenham dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (8 november 2023).
“Kami berterima kasih kepada polisi atas kerja sama mereka dalam masalah ini. Kami ingin menegaskan kembali bahwa klub tidak mentolerir diskriminasi dalam bentuk apa pun dan akan selalu mengupayakan tindakan sekeras mungkin terhadap mereka yang terbukti bertanggung jawab.”
Baca juga:
– Penculik Ayah Luis Diaz Meminta “Jaminan Keamanan” sebelum Ayahnya Dibebaskan
– Chelsea Mengalahkan Tottenham yang Bermain dengan Sembilan Pemain
– Mikel Arteta Mengatakan Sudah Menjadi Tugasnya untuk Membela Arsenal setelah Kontroversi VAR
Garland, 44 tahun, membuat isyarat rasial tersebut setelah Son diganti pada menit ke-89 saat Tottenham menang 1-0 di Crystal Palace pada 6 Mei 2023.
Son mengatakan kepada polisi bahwa dia tidak melakukan apa pun untuk menjadi sasaran perilaku rasis dan diskriminatif yang mengerikan ini, menurut Crown Prosecution Service (CPS).
Kevin Christie dari CPS menambahkan: “Kasus ini menunjukkan bahwa kejahatan kebencian dalam sepak bola tidak akan ditoleransi.
“Tindakan Garland dikecam dengan tepat di media sosial dan kami menyerukan kepada semua penggemar untuk terus melaporkan segala bentuk perilaku diskriminatif terhadap pemain atau penggemar kepada polisi atau steward sehingga kami dapat membawa kasus-kasus seperti ini ke pengadilan.”
Liga Premier mengatakan “menyambut baik” perintah pelarangan tersebut, yang membuat Garland tidak akan dapat menghadiri pertandingan selama tiga tahun dan harus menyerahkan paspornya ketika pertandingan internasional dijadwalkan.
“Sangat penting bahwa mereka yang dinyatakan bersalah atas perilaku diskriminatif dimintai pertanggungjawaban, dan hukuman ini mengirimkan pesan yang jelas bahwa tindakan akan diambil dan ada konsekuensinya,” kata Liga Premier dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa (7 November 2023).
Daftar Penyedia Game Online Terpercaya
TRIO | MATIC4D | JOKERKITA